Selasa, 24 Oktober 2017

Istilah Pengukuran Tanah di Indonesia dari Dulu sampai Sekarang

Asalamu'alaikum Sobat Contoh Rumah - Membeli rumah atau membangun rumah tentunya diatas sebidang tanah tetapi apakah sobat tahu ukuran-ukuran dalam tanah yang sering kita ketahui ? Untuk masyarakat perkotaan tentu meter adalah yang sering digunakan, jadi kalau beli rumah atau tanah pasti yang di tanyakan berapa meter luas tanahnya.

Tetapi untuk masyarakat perdesaan itu semua belum berlaku meski sudah banyak yang menggunakan meter dalam istilah luas tanah karena adanya pembangunan perumahan-perumahan bersubsidi yang mulai menyusuri desa-desa yang berada di indonesia.

Istilah Pengukuran Tanah di Indonesia dari Dulu sampai Sekarang

Untuk masyarakat di desa saya sendiri masih banyak yang menggunakan istilah Tumbak dalam pengukuran sebidang tanah karena saya berada di jawa barat dan untuk daerah lainnya biasanya berbeda-beda dan itu menjadikan indoneia unik dalam pengukuran tanah karena tidak di miliki negara lain.

Contoh pengkuran tanah pada umumnya adalah sebagai berikut :

  • 1 are =  100 m2
  • 1 hektar = 100 are = 10.000 m2
  • 1 kilometer persegi (km2) = 100 hektar
  • 1 kaki persegi = 144 (12x12) inch persegi = 0.84 m2
  • 1 ekar 10 rantai persegi = 43.560 kaki persegi = 047 m2
  • 1 mil persegi = 640 hektar = 2.59 km2

Namun pada kenyataan di lapangan masih banyak di daerah yang berada di indonesia masih menggunakan istilah-istilah pengukuran tanah yang mereka ketahui dari nenek moyang / keturunan mereka sebelumnya.

Berikut adalah istilah pengukuran tanah di indonesia :

  • Ubin (Nasional) = ru (Jawa Tengah) = Tumbak/Tombak (Jawa Barat) = 14.1 m2
  • Bahu (bau, bouw) = 500 ubin = 031 m2
  • Lupit = 250 ru/ubin/tumbak = 3.570 m2
  • Iring =125 ru/ubin/tumbak = 1.785 m2
  • Paron = 62.5 ru/ubin/tumbak = 893 m2
  • Prowolon = 31.25 ru/ubin/tumbak = 446 m2
  • Sangga = 5 ru/ubin/tumbak = 70 m2
  • Kesuk (Jawa Mataram) dari 1000 m2 hingga hektar (bervariasi)
  • Rakit (Jawa, Pantura) = 1000 m2
  • Anggar (Kalimantan Barat) = 1/33 hektar
  • Borong (Kalimantan Barat) = 1/6 hektar
  • Rantai (Perkebunan Sumatra) = 484 (22x22) m2
  • Yard persegi = 405 m2
  • Tampah (sekitar 6.750 - 7.680) m2

Catatan :
Istilah pengukuran tanah di dareah mungkin akan berbeda pada tiap daerahnya, ukuran diatas dapat dicari lagi kebenarannya karena tidak memiliki kepastian berbeda dengan ukuran tanah meter yang biasanya sudah jelas dalam ukuran tanah.

Sebelum sobat meninggalkan artikel keuntungan dan kerugian rumah 3 lantai ini, jika merasa artikel ini bermanfaat silahkan dibagaikan kepada teman-teman, saudara/saudari ataupun yang lainnya baik di media sosial ataupun secara langsung agar semua orang menjadi tahu tentang contoh rumah ini atau jika ada yang ingin bertanya ataupun memberi usul dapat berkomentar di kolom komentar di bawah.